Loko Macet, Ratusan Penumpang Terlantar

Posted: September 27, 2010 in hard news, news

Kulonprogo – Akibat lokomotif macet, ratusan penumpang kereta api (KA) Fajar Utama jurusan Jogja-Pasar Senen Jakarta terlantar hampir sekitar dua jam di Stasiun Wates, Senin (27/9) pagi. Kerusakan lokomotif itu juga sempat memacetkan arus lalu lintas di jalan Diponegoro Wates.

Pasalnya, kereta yang berangkat dari Stasiun Tugu Jogja sekitar pukul 08.00 itu berhenti tepat di palang pintu sebelah timur Stasiun Wates sekitar pukul 09.00. Akibatnya, antrian kendaraan yang hendak melintas baik dari arah utara dan selatan sempat menumpuk panjang.

Salah satu pengendara motor yang hendak melintas Agung Nugroho (29) mengatakan, kereta berhenti di tengah perlintasan sekitar 15 menit. “Semula kami kira ada kecelakaan. Setelah mendapat kabar bahwa loko macet, terpaksa kami harus balik arah dan mencari jalur alternatif lain” ujar Agung.

Setelah dilakukan perbaikan darurat, loko dengan nomer CC 20180 dari dipo Jatinegara itu dapat berjalan dan berhenti sejenak di Stasiun Wates. Setelah diadakan pengecekan oleh sejumlah petugas Stasiun Wates, loko dengan 10 rangkaian kereta itu dapat melanjutkan perjalanan.

Namun, sebelum memasuki Stasiun Kedundang Temon, loko tersebut kembali macet. Terpaksa pihak PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta mengirimkan loko pengganti dengan nomer CC 20138 dari dipo induk Jogja.

Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Sebab, demi kenyamanan perjalanan, kami rela menebus tiket kereta bisnis ini seharga Rp 120 ribu” ujar Bejo (55) penumpang dari Stasiun Wates dengan tujuan Stasiun Jatinegara Jakarta.

Penumpang lain, Uskur (30) mengatakan, jika tidak ada kerusakan loko, biasanya kereta tiba di Jakarta sekitar pukul 16.00. Namun akibat kerusakan loko, diperkirakan baru sekitar pukul 19.00 kereta tiba di Jakarta.

Kepala Stasiun Wates Parjiyanto membenarkan terlantarnya penumpang KA Fajar Utama akibat kerusakan loko. “Saya tidak tahu apa penyebab kerusakannya. Itu kewenangan tim teknis” katanya.

Kemacetan kereta akibat loko rusak, menurut Parjiyanto sangat jarang terjadi. Jika hal itu kembali terjadi, masinis bisa minta bantuan dari petugas di stasiun terdekat. “Selanjutnya, bisa menghubungi dipo Daops VI yang berada  di Jogja atau Solo” jelasnya. (leo)

Leave a comment